Air dalam Budaya Nusantara
Oleh: Galun Eka Gemini Kemarin (22/03/17), saya membaca status bbm milik temanku, Pungkit Wijaya namanya. Ia tercatat sebagai Mahasasiswa Pascasarjana Program Religeous Studies – Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung, sekaligus seorang penyair dan essais muda yang tulisannya seringkali dimuat dibeberapa media massa tersohor negeri ini seperti koran Pikiran Rakyat, Sindo, Media Indonesia misalnya. Dalam status bbm-nya, ia menuliskan kalimat: “Selamat Hari Air se-Dunia”. Seraya ia menyebutnya “air dapat merekam tingkah laku manusia, orang rasional pasti tidak akan percaya dari kekuatan air, terutama air do’a”. Titik. Sontak saat itu juga saya langsung bergegas ke bilik kerja (terinspirasi oleh pm BBM yang ditulisnya) untuk membuka laptop dan membuat tulisan tentang “air” sehubungan dengan isu aktual Peringatan Hari Air se-Dunia. Tulisan ini juga dideduksi dari artikel Sang Begawan Budaya-filsuf, Jakob Sumardjo yang penulis baca. Berjudul “Budaya Air di Su...