Kedudukan Perempuan dalam Budaya Sunda
Oleh : Galun Eka Gemini Selama ini sebagian besar masyarakat memandang yang menyangkut persoalan status, kedudukan dan peran perempuan kerap ter-subordinat di bawah kuasa laki-laki. Hal ini setidaknya didasarkan atas kenyataan perbedaan alamiah, genetis maupun aspek biologis antara laki-laki dan perempuan. Perempuan yang memiliki kodrati organ reproduksinya bisa hamil, melahirkan dan menyusui, kemudian memiliki peran gender sebagai perawat, pengasuh dan pendidik adalah hal yang alamiah. Namun persoalannya adalah ketika peran gender perempuan dihargai jauh lebih rendah daripada laki-laki yang pada perkembangannya melahirkan ketidakadilan, pendiskriminasian terhadap kaum perempuan itu sendiri. Lebih jauh lagi, perbedaan peran gender laki-laki atas perempuan acapkali dijadikan sebagai pembenaran untuk ‘memper-sempit’ peran perempuan di hampir setiap bidang terkecuali hanya diperuntukkan pada sektor domestik saja yang disederhanakan menjadi ‘ tilu ur ’: sumur, dapur, dan...